Sallah memberitahu bahwa ia menemukan petunjuk tentang lokasi setengah bagian lainnya di sebuah makam kuno.
Indiana Jones dan Helena pun berangkat ke Mesir untuk bertemu dengan Sallah.
Namun, di sana mereka diserang oleh sekelompok orang bersenjata yang ternyata adalah agen rahasia Nazi yang dipimpin oleh Jürgen Voller.
Voller berhasil mencuri setengah bagian Dial of Destiny dari Helena dan melarikan diri dengan pesawat.
Indiana Jones, Helena, dan Sallah mengejar Voller dengan menggunakan mobil dan pesawat kecil.
Mereka berhasil menemukan pesawat Voller di tengah badai pasir, di mana terdapat sebuah anomali ruang dan waktu.
Voller menggunakan Dial of Destiny untuk membuka portal waktu dan masuk ke dalamnya.
Indiana Jones dan kawan-kawan pun mengikuti Voller ke dalam portal waktu. Mereka terkejut ketika mereka tiba di Syracuse, sebuah kota Yunani di Sisilia, pada tahun 212 SM.
Kota tersebut sedang diserang oleh pasukan Romawi yang dipimpin oleh Marcus Claudius Marcellus.
Di sana, mereka bertemu dengan Archimedes (Toby Jones), sang penemu Dial of Destiny.
Archimedes menjelaskan bahwa alat tersebut adalah hasil penelitiannya tentang hubungan antara geometri dan kosmos.
Ia juga menjelaskan bahwa alat tersebut bisa berbahaya jika digunakan sembarangan.
Sementara itu, Voller mencoba untuk menghubungi Nazi melalui radio, tetapi tidak berhasil.