Operasi ini juga mengingatkan warga Palestina pada hari-hari buruk Intifadah Kedua, ketika mereka melakukan kampanye pemboman bunuh diri di Israel.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan para militan dan mengirim pesan kepada penduduk untuk tidak meninggalkan rumah mereka.
Namun, warga Palestina menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan berusaha menghancurkan infrastruktur kamp pengungsi.
Tim medis Palestina juga kesulitan mengevakuasi korban luka dari kamp pengungsi karena komunikasi telepon dan pasokan listrik diputus oleh Israel.