Mitos Hunung Semeru, Gunung Tertinggi di Jawa yang Dipercaya sebagai Pasak Bumi

  • Bagikan
Danau Ranu Kumbolo di Gunung Semeru. (Foto: instagram @pendakihampa_id)

Danau Ranu Kumbolo merupakan salah satu daya tarik utama bagi para pendaki gunung yang ingin menikmati keindahan alam Gunung Semeru.

Danau ini memiliki luas sekitar 15 hektar dan dikelilingi oleh hamparan rumput hijau.

Namun, danau ini juga menyimpan banyak mitos dan misteri yang membuat para pendaki harus berhati-hati.

Salah satunya adalah adanya ikan mas yang merupakan reinkarnasi dari dewi yang disebut sebagai penjaga keindahan Ranu Kumbolo.

Selain itu, para pendaki juga dilarang mandi, mencuci, atau mendirikan tenda dengan jarak minimal 10 meter dari danau.

Hal ini karena air Ranu Kumbolo sering digunakan untuk proses ritual keagamaan oleh masyarakat setempat.

Baca Juga :  Kerajinan Kayu Dewadaru di Pulau Karimunjawa: Mitos dan Kelestariannya Menarik Perhatian Wisatawan

– Dewi Berkebaya Kuning

Tidak hanya ikan mas, ada banyak kisah yang menyebutkan bahwa danau Ranu Kumbolo juga dijaga dan ditunggu oleh seorang dewi.

Dewi tersebut kerap muncul dengan kebaya kuning dan menampakkan diri kepada para pendaki yang melintas.

Menurut cerita, dewi tersebut adalah Dewi Anjani, ibunda Hanoman, yang mencari putranya yang hilang.

Dewi Anjani juga dipercaya sebagai penjaga Gunung Semeru dan memiliki kekuatan untuk mengubah nasib para pendaki.

– Pohon Cemara Tunggal

Di tengah-tengah hamparan rumput hijau di sekitar danau Ranu Kumbolo, terdapat sebuah pohon cemara tunggal yang mencolok.

Baca Juga :  Mitos Umbul Pengging Boyolali: Berendam untuk Naik Pangkat

Pohon ini menjadi ikon bagi para pendaki gunung yang ingin mengabadikan momen di sana.

Namun, pohon cemara tunggal ini juga memiliki mitos yang menyeramkan. Konon, pohon ini adalah tempat tinggal dari makhluk halus yang suka mengganggu para pendaki. Makhluk halus tersebut bisa berwujud manusia, binatang, atau benda mati.

Para pendaki dilarang untuk menyentuh atau merusak pohon cemara tunggal ini. Jika melanggar, maka mereka akan mendapat malapetaka atau kesialan.

Bahkan, ada yang mengatakan bahwa pohon ini bisa berpindah tempat sesuka hatinya.

– Puncak Mahameru

Puncak Mahameru merupakan tujuan utama bagi para pendaki gunung yang ingin merasakan sensasi berada di titik tertinggi Pulau Jawa.

Baca Juga :  Mitos Tanaman Walisongo: Dapat Membawa Keberuntungan atau Hanya Cerita Semata?

Namun, puncak ini juga memiliki tantangan dan bahaya tersendiri.

Salah satu bahayanya adalah adanya angin kencang yang bisa meniup para pendaki hingga terjatuh.

Selain itu, ada juga mitos yang menyebutkan bahwa puncak Mahameru adalah tempat bersemayamnya Ratu Kidul, penguasa laut selatan.

Para pendaki dilarang untuk membawa benda-benda berwarna hijau atau biru ke puncak Mahameru.

Hal ini karena warna-warna tersebut merupakan warna kesukaan Ratu Kidul. Jika melanggar, maka mereka akan diculik atau diminta menjadi pasangan Ratu Kidul.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan