Manhattanhenge,  Fenomena Alam Menarik yangTerjadi di  New York, Amerika Serikat.

  • Bagikan
Fenomena Manhattanhenge. (Foto: twitter @historyinmemes)

Indo1.id – Manhattanhenge adalah saat matahari terbenam atau terbit sejajar dengan jalan-jalan timur-barat di jaringan jalan Manhattan.

Fenomena ini dinamai berdasarkan Stonehenge, sebuah monumen prasejarah di Inggris yang juga memiliki keterkaitan dengan pergerakan matahari.

Manhattanhenge terjadi dua kali dalam setahun, pada tanggal yang berjarak sama sekitar solstis musim panas dan musim dingin.

Baca Juga :  Dampak Global Lesunya Ekonomi China: Rantai Pasokan Terputus, Konsumsi Menurun, dan Resesi Mengintai

Matahari terbenam sejajar dengan jalan-jalan pada sekitar 28 Mei dan 13 Juli. Matahari terbit sejajar dengan jalan-jalan pada sekitar 5 Desember dan 8 Januari.

Fenomena ini pertama kali dideskripsikan oleh Neil deGrasse Tyson, seorang astrofisikawan di American Museum of Natural History dan asli New York pada tahun 1997 di majalah Natural History.

Baca Juga :  Kerusuhan di Prancis Berkepanjangan, Ribuan Orang Ditangkap dan Ratusan Mobil Terbakar

Ia mengklaim bahwa ia menciptakan istilah Manhattanhenge, dengan analogi dengan Stonehenge.

Ia terinspirasi oleh kunjungan masa kecilnya ke Stonehenge pada sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Gerald Hawkins, seorang astronom yang pertama kali mengusulkan tujuan Stonehenge sebagai observatorium astronomi kuno yang digunakan untuk memprediksi gerakan matahari dan bintang.

Menurut Tyson, jaringan jalan Manhattan memiliki sudut 29° berlawanan arah jarum jam dari arah timur-barat yang sebenarnya.

Baca Juga :  Hutan Tertua di Dunia Tersembunyi di Kota Kecil Kairo, New York

Oleh karena itu, ketika sudut azimut untuk matahari terbenam adalah 299° (yaitu, 29° utara dari barat), matahari terbenam sejajar dengan jalan-jalan pada jaringan tersebut.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan