Ia terinspirasi oleh kunjungan masa kecilnya ke Stonehenge pada sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Gerald Hawkins, seorang astronom yang pertama kali mengusulkan tujuan Stonehenge sebagai observatorium astronomi kuno yang digunakan untuk memprediksi gerakan matahari dan bintang.
Menurut Tyson, jaringan jalan Manhattan memiliki sudut 29° berlawanan arah jarum jam dari arah timur-barat yang sebenarnya.
Oleh karena itu, ketika sudut azimut untuk matahari terbenam adalah 299° (yaitu, 29° utara dari barat), matahari terbenam sejajar dengan jalan-jalan pada jaringan tersebut.
Jaringan ini berlaku dari utara Houston Street di Lower Manhattan hingga selatan 155th Street di Upper Manhattan.
Fenomena ini juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan bagi para pejalan kaki yang melihat ke arah barat menuju New Jersey melintasi Sungai Hudson.
Mereka bisa melihat setengah cakram matahari sedikit di atas cakrawala dan di antara profil gedung-gedung.