Di permukaan lubang, mereka menemukan kehidupan laut yang beragam, seperti penyu, hiu, dan karang besar.
Namun, ketika mereka menyelam lebih dalam, kehidupan mulai menghilang.
Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan hidrogen sulfida yang beracun di kedalaman sekitar 90 meter.
Lapisan ini mencegah oksigen masuk ke bagian bawah lubang.
Di bawah lapisan ini, mereka hanya menemukan keong dan kelomang yang jatuh ke dalam lubang dan mati lemas.
Selain itu, mereka juga menemukan stalaktit dan stalagmit yang membuktikan bahwa lubang ini dulunya adalah gua kering.
Namun, hal yang paling mengganggu adalah adanya sampah plastik yang bisa mencapai dasar lubang ini.