Sejarah Bom Hiroshima, Serangan Nuklir Pertama yang Mengubah Dunia

  • Bagikan
Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima, Jepang. (Foto: twitter @AmyNHistory)

Indo1.id – Pada hari Minggu, 6 Agustus 2023, Jepang memperingati 78 tahun pengeboman atom oleh Amerika Serikat (AS) di Hiroshima, yang menewaskan sekitar 140.000 orang dan melukai puluhan ribu lainnya.

Serangan ini merupakan serangan nuklir pertama dalam sejarah manusia, yang mengakhiri Perang Dunia II dan membuka era baru dalam politik, teknologi, dan etika global.

Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima bernama Little Boy, yang memiliki kekuatan setara dengan 15 kiloton TNT.

Baca Juga :  Benarkah Ikan Menyusut Ukurannya Akibat Pemanasan Global?

Bom ini dibawa oleh pesawat pengebom B-29 bernama Enola Gay, yang dikemudikan oleh Kolonel Paul Tibbets.

Pesawat ini lepas landas dari Pulau Tinian di Pasifik Utara pada pukul 02.45 waktu setempat, dan tiba di atas Hiroshima pada pukul 08.15.

Bom ini meledak sekitar 600 meter di atas pusat kota Hiroshima, menghasilkan bola api raksasa dan gelombang panas yang mencapai suhu lebih dari 4.000 derajat Celcius.

Baca Juga :  Tali Arus, "Rotan Laut" Penetralisir Racun yang Menarik Perhatian Para Pemerhati Energi

Ledakan ini menghancurkan hampir seluruh bangunan dalam radius 1,6 km dan menyebabkan kebakaran hebat dalam radius 11 km.

Dampak dari ledakan ini tidak hanya terasa secara fisik, tetapi juga secara biologis dan psikologis.

Banyak korban yang mengalami luka bakar parah, keracunan radiasi, kanker, kelainan bawaan, trauma, dan diskriminasi sosial.

Banyak pula korban yang meninggal tanpa meninggalkan jejak atau identitas.

Serangan ini dilakukan oleh AS sebagai bagian dari Proyek Manhattan, sebuah program rahasia untuk mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dunia II.

Baca Juga :  Cek Sejarah Kopi Americano Yang Melegenda! Kopi Lovers Wajib Baca!

Proyek ini dipimpin oleh ilmuwan Robert Oppenheimer, yang dikenal sebagai “bapak bom atom”.

Tujuan dari serangan ini adalah untuk memaksa Jepang menyerah tanpa harus melakukan invasi darat, yang diperkirakan akan menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.

Namun, serangan ini juga menuai banyak kontroversi dan kritik dari berbagai pihak.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan