Indo1.id – Fenomena El Nino telah menyebabkan hampir 100 hektar lahan pertanian padi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menghadapi risiko gagal panen.
Mayoritas lahan pertanian bahkan retak akibat kekeringan.
Petani padi di Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara merasakan dampak buruk bencana kekeringan.
Sekitar 100 hektar lahan pertanian padi kebanyakan mengering dan tanahnya retak karena kurangnya pasokan air.
Teguh (58), seorang petani, menjelaskan bahwa kekeringan ini terjadi sejak akhir Juli 2023, selama lebih dari tiga pekan.
Kelurahan Wonotirto memiliki puluhan petani dalam tiga kelompok tani yang mengelola lahan seluas 100 hektar.
Namun, bencana kekeringan membuat sebagian besar lahan pertanian kering dan menyebabkan retakan di tanah di tengah tanaman padi.
Teguh mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika cuaca tidak membaik, petani di Kelurahan Wonotirto mungkin mengalami gagal panen.
Lahan pertanian di wilayah ini mengandalkan curah hujan sebagai lahan tadah hujan.
Petani telah menggunakan mesin pompa untuk mengalirkan air dari sumur bor di sekitar lahan pertanian dalam upaya mengatasi kekeringan hingga akhir September 2023.
Namun, pasokan air diperkirakan tidak akan bertahan lama karena luasnya lahan yang mengalami kekeringan.
Petani berharap pemerintah daerah memberikan bantuan berupa pasokan air melalui saluran irigasi yang kering, untuk memulihkan pasokan air ke lahan pertanian.