Teguh (58), seorang petani, menjelaskan bahwa kekeringan ini terjadi sejak akhir Juli 2023, selama lebih dari tiga pekan.
Kelurahan Wonotirto memiliki puluhan petani dalam tiga kelompok tani yang mengelola lahan seluas 100 hektar.
Namun, bencana kekeringan membuat sebagian besar lahan pertanian kering dan menyebabkan retakan di tanah di tengah tanaman padi.
Teguh mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika cuaca tidak membaik, petani di Kelurahan Wonotirto mungkin mengalami gagal panen.