Mitos Acara Hajad Dalem Sekaten Keraton Yogyakarta

  • Bagikan
Gamelan Kyai Gunturmadu dipersiapkan untuk acara Hajad Dalem Sekaten Yogjakarta. (Foto: twitter @kratonjogja)

Selain itu, gamelan-gamelan ini juga dapat mempengaruhi cuaca dan alam sekitar, seperti membuat hujan turun atau angin bertiup.

Mitos tentang ritual labuhan. Setelah prosesi hajad dalem sekaten selesai, gamelan-gamelan ini akan dibawa kembali ke dalam Keraton dalam prosesi kondur gangsa.

Sebelum itu, Sultan akan menyebarkan udhik-udhik atau uang koin kepada masyarakat sebagai bentuk sedekah.

Baca Juga :  Mitos Ajian Kulhu Geni, Legendaris dan Ampuh Pada Masanya!

Selain itu, Sultan juga akan melaksanakan ritual labuhan, yaitu menghanyutkan benda-benda tertentu yang disebut ubarampe labuhan ke laut dan gunung.

Ritual labuhan ini dimaksudkan sebagai doa dan pengharapan untuk membuang sifat buruk dan menjaga keselarasan alam.

– Mitos tentang pasar malam sekaten.

Selama prosesi hajad dalem sekaten berlangsung, di sekitar Masjid Gedhe Kauman juga digelar pasar malam sekaten, yang menawarkan berbagai macam hiburan dan dagangan.

Baca Juga :  Mitos Kayu Walikukun: Kayu Para Wali yang Memiliki Banyak Manfaat

Pasar malam ini merupakan salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk datang dan merayakan sekaten bersama-sama.

Pasar malam ini juga memiliki mitos tersendiri, seperti bahwa barang-barang yang dibeli di sana akan membawa keberuntungan atau bahwa orang-orang yang bertemu di sana akan menjadi jodoh.

Demikian mitos acara hajad dalem sekaten keraton Yogyakarta.

Baca Juga :  Mitos Galih Asem, Jika Dijadikan Perhiasan Bisa Menenangkan Pikiran dan Mengatasi Stres

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan