Indo1.id – Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) adalah salah satu jalur favorit para pemudik yang akan menuju arah timur Pulau Jawa.
Jalan tol ini memiliki panjang 116 kilometer dan menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon.
Namun, di balik kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh jalan tol ini, ada juga cerita-cerita mistis yang berkembang di masyarakat.
Salah satunya adalah cerita tentang batu bleneng yang berada di kilometer 182.
Batu bleneng adalah sebuah batu besar berwarna hitam yang berada di pinggir jalan tol sebelah kanan jika dari arah Jakarta-Palimanan, atau sebelah kiri jika dari arah Cirebon.
Batu ini berada di wilayah Desa Walahar, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Batu ini diyakini sudah ada sejak zaman dahulu dan menjadi tanda asal mula Pulau Jawa menjadi pemukiman³.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, batu bleneng memiliki kekuatan gaib dan dihuni oleh makhluk halus.
Batu ini juga merupakan sumbat mata air raksasa yang jika dipindahkan akan menyebabkan air menyembur tanpa henti.
Oleh karena itu, batu ini tidak bisa dihancurkan atau dipindahkan oleh siapa pun.
Bahkan, ada cerita bahwa ada seorang sopir alat berat yang tewas saat mencoba menghancurkan batu ini.
Batu bleneng juga sering dikaitkan dengan banyaknya kecelakaan yang terjadi di sepanjang tol cipali.
Dalam 10 hari setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015, sudah terjadi 30 kecelakaan yang mengakibatkan sejumlah orang tewas dan luka-luka.
Masyarakat percaya bahwa hal ini disebabkan oleh adanya gangguan dari makhluk halus yang tinggal di batu bleneng.
Namun, apakah cerita-cerita mistis tentang batu bleneng ini benar adanya atau hanya mitos belaka?
Beberapa ahli dan pengamat menilai bahwa faktor utama penyebab kecelakaan di tol cipali adalah faktor human error, seperti kelelahan, mengantuk, atau kurang konsentrasi saat mengemudi.