Mitos Menyeramkan di Pantai Selatan Jawa, Fakta atau Khayalan?

  • Bagikan
Pantai Parangtritis dilihat dsri bukit Paralayang.(foto: instagram @infoparangtritiscom)

Indo1.id Pantai Selatan Jawa merupakan salah satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang mempesona.

Namun, di balik pesona pantainya, tersimpan berbagai mitos menyeramkan yang dipercaya oleh sebagian masyarakat.

Mitos-mitos tersebut berkaitan dengan sosok penguasa pantai selatan, yaitu Nyi Roro Kidul, dan fenomena alam yang terjadi di pantai tersebut.

Apakah mitos-mitos tersebut memiliki dasar fakta atau hanya khayalan belaka? Berikut ulasannya:

1. Larangan Berpakaian Warna Hijau di Pantai Selatan

Baca Juga :  Mitos Gunung Arjuno: Dari Pasar Setan, Bunyi Gamelan, Hingga Petilasan

Mitos ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi banyak orang.

Konon, jika ada pengunjung yang nekat menggunakan pakaian warna hijau di pantai selatan, maka ia akan ditarik oleh Nyi Roro Kidul ke dalam istananya yang berada di dasar laut.

Nyi Roro Kidul sendiri digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang selalu mengenakan pakaian serba hijau.

Namun, ternyata ada penjelasan ilmiah di balik mitos ini.

Baca Juga :  Mitos Tuah Kayu Mingin: Rahasia Meningkatkan Kewibawaan

Menurut Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Zainal Arifin, warna hijau merupakan warna yang paling mudah diserap oleh air laut.

Hal ini menyebabkan orang yang mengenakan pakaian hijau akan sulit terlihat jika terjatuh ke laut.

Selain itu, ombak besar dan arus kuat di pantai selatan juga dapat menyebabkan orang yang tercebur ke laut sulit untuk diselamatkan.

2. Penguasa Pantai Selatan Keturunan Raja

Baca Juga :  Mitos Kayu Bertuah Galih Asem, Pusaka Mistis dari Hutan yang Mampu Menghapus Ilmu Hitam

Mitos lain yang berkembang di masyarakat adalah bahwa Nyi Roro Kidul merupakan keturunan dari raja-raja Jawa, khususnya Kerajaan Mataram.

Ada beberapa versi tentang asal-usul Nyi Roro Kidul, salah satunya adalah bahwa ia adalah putri dari Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit.

Dalam versi ini, ia bernama Dewi Kadita dan mengalami penyakit kulit yang membuatnya dibuang ke laut oleh ayahnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan