Indo1.id – Sholat gerhana adalah sholat sunnah yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau bulan.
Sholat ini merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk mengagungkan kebesaran Allah SWT dan memohon perlindungan dari bencana.
Sholat ini memiliki beberapa rukun atau syarat yang wajib diketahui dan dipenuhi oleh umat muslim yang ingin melaksanakannya.
Apa saja rukun pelaksanaan sholat gerhana? Berikut penjelasannya.
1. Niat
Niat adalah rukun pertama dari sholat gerhana. Niat dilakukan di dalam hati saat takbiratul ihram, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar” untuk memulai sholat.
Niat harus sesuai dengan jenis gerhana yang terjadi, yaitu gerhana matahari (kusuf) atau gerhana bulan (khusuf).
Berikut adalah bacaan niat sholat gerhana:
– Niat sholat gerhana matahari:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta’ala
Artinya: “Saya niat sholat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata.”
– Niat sholat gerhana bulan:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Arab latin: Ushallî sunnatal khusûf rak’ataini imâman/makmûman lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Saya niat sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah.”
2. Takbir
Takbir adalah rukun kedua dari sholat gerhana. Takbir adalah mengucapkan “Allahu Akbar” untuk memulai dan mengakhiri setiap rakaat.
Takbir juga dilakukan saat berpindah dari satu posisi ke posisi lain, seperti dari berdiri ke rukuk, dari rukuk ke i’tidal, dari i’tidal ke sujud, dan sebagainya.
Jumlah takbir dalam sholat gerhana adalah tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
3. Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an adalah rukun ketiga dari sholat gerhana. Membaca Al-Qur’an dilakukan saat berdiri setelah takbiratul ihram dan sebelum rukuk.
Membaca Al-Qur’an terdiri dari membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya sesuai dengan panjangnya.