Daratan baru ini terbentuk di dekat kawah gunung berapi bawah laut yang masih aktif.
Fukashi Maeno, seorang profesor di lembaga penelitian gempa Universitas Tokyo, mengatakan bahwa pulau baru ini merupakan hasil dari letusan freatomagmatik, yaitu letusan eksplosif yang dihasilkan dari interaksi magma dengan air laut.
Ia juga mengatakan bahwa pulau baru ini bisa bertambah besar dan berubah bentuk jika letusan terus berlanjut, namun bisa juga hilang ditelan gelombang.
Hal ini karena pulau baru ini terbuat dari abu dan pecahan batu yang mudah tererosi oleh air laut. Pulau serupa yang terbentuk di tahun 1904, 1914, dan 1986, semuanya hilang akibat erosi.
Namun, jika aktivitas vulkanik berkelanjutan, pulau baru ini bisa menghasilkan aliran lava yang membentuk permukaan yang lebih keras dan tahan lama.
Pulau Iwoto sendiri adalah salah satu dari 111 gunung berapi aktif di Jepang. Pulau ini terus meningkat permukaannya dengan kecepatan satu meter per tahun karena aktivitas gunung berapi yang sangat kuat.