“Pesawat kedua TT-3103 pilotnya Mayor Penerbang Yudha Aseta dengan back sitter-nya adalah Kolonel Penerbang Suban,” katanya.
Keempat korban merupakan anggota Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, yang bertugas sebagai instruktur penerbang.
Jenazah korban telah dievakuasi dan dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh untuk dilakukan proses identifikasi dan autopsi.
Ucapan Belasungkawa
Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban dan TNI AU atas kecelakaan ini.
Presiden juga memerintahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menangani kecelakaan ini dengan baik.
“Saya turut berduka cita atas gugurnya empat penerbang TNI AU dalam kecelakaan pesawat Super Tucano di Pasuruan. Saya berharap keluarga korban diberi ketabahan dan kesabaran. Saya juga meminta agar penyelidikan kecelakaan ini dilakukan secara transparan dan akuntabel,” kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Kamis.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa TNI AU akan memberikan bantuan dan perlindungan kepada keluarga korban.
Ia juga mengatakan bahwa TNI AU akan mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) penerbangan untuk mencegah kecelakaan serupa terulang.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Kami akan memberikan hak-hak dan kesejahteraan kepada keluarga korban sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami juga akan melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap SOP penerbangan kami, agar tidak ada lagi korban jiwa akibat kecelakaan pesawat,” ujar Fadjar.