Pedang itu dibuat dengan cara menyematkan dua paku keling pada bilahnya dengan teknik yang disebut “penuangan berlapis” .
Pedang itu tidak memiliki bekas digunakan, sehingga diduga hanya digunakan sebagai simbol atau untuk acara penting.
Namun, pedang itu juga bisa digunakan sebagai senjata yang efektif, karena titik beratnya berada pada ujung depan bilah, yang memungkinkan untuk menebas lawan dengan kuat.
Para peneliti masih harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan asal-usul dan konteks sejarah pedang itu.
Ada dua tempat yang dikenal sebagai pusat pembuatan pedang segi delapan di Jerman, yaitu di selatan Jerman dan di utara Jerman dan Denmark. Tidak diketahui pedang yang baru ditemukan ini dibuat di mana.