Indo1.id – Kediri, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, telah menjadi tempat yang sarat dengan mitos dan legenda.
Salah satu mitos yang paling terkenal adalah keyakinan bahwa seorang presiden yang berkunjung ke Kediri akan cepat lengser dari jabatannya.
Tetapi, apa sebenarnya asal usul dari mitos ini?
Mitos ini memiliki akar yang dalam dalam sejarah kota Kediri, dan dikaitkan dengan dua kutukan yang diyakini masyarakat setempat: kutukan kitab pada zaman kerajaan Kalingga dan kutukan kerajaan Kediri.
Menurut berbagai sumber, kutukan pertama berasal dari zaman kerajaan Kalingga.
Konon, dalam kitab suci mereka, tertulis bahwa setiap pemimpin yang memasuki wilayah Kediri dengan niat jahat akan mengalami kejatuhan dan kehancuran.
Legenda ini menjadi mitos yang terus berlanjut dari generasi ke generasi, menanamkan ketakutan akan kekuatan magis Kediri.
Sementara itu, kutukan kedua diyakini berasal dari masa kejayaan kerajaan Kediri.
Dikatakan bahwa pada suatu waktu, seorang raja dari luar datang untuk menaklukkan Kediri, tetapi usahanya digagalkan oleh kekuatan gaib yang melindungi kota itu.
Sebagai akibatnya, raja tersebut bersumpah bahwa setiap pemimpin yang mencoba menaklukkan Kediri akan mengalami nasib yang sama, kegagalan dan kehancuran.
Kedua kutukan ini menjadi bagian dari narasi kolektif masyarakat Kediri, dan diyakini sebagai penjagaan spiritual terhadap kota mereka.