PDIP: Anies Harus Minta Maaf Salah Baca Data Jalan Era SBY vs Jokowi

  • Bagikan
𝐴𝑛𝑖𝑒𝑠 π»π‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘  π‘€π‘–π‘›π‘‘π‘Ž π‘€π‘Žπ‘Žπ‘“ π‘†π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π΅π‘Žπ‘π‘Ž π·π‘Žπ‘‘π‘Ž π½π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π‘†π΅π‘Œ 𝑣𝑠 π½π‘œπ‘˜π‘œπ‘€π‘–. (πΈπ‘˜π‘œπ‘›π‘œπ‘šπ‘– 𝑏𝑖𝑠𝑛𝑖𝑠 π‘“π‘œπ‘‘π‘œ)

Indo1.id – Gilbert Simanjuntak, Kepala Badiklatda PDIP DKI, mengungkapkan kekecewaannya kepada Anies Baswedan yang dinilai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah  salah menafsirkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ketika membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo.

Dengan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Gilbert menilai Anies Baswedan harus meminta maaf karena salah membaca data.

Baca Juga :  Said Abdullah: PDIP Penggagas Awal Koalisi Besar Pilpres 2024.

“Kontroversi mengenai ketidakakuratan data panjang jalan yang dibangun pada masa kepresidenan SBY yang diklaim Anies Baswedan lebih panjang dari yang dibangun pada masa kepresidenan Jokowi tidak disertai dengan permintaan maaf dari Anies maupun timnya,” kata Gilbert dalam keterangan tertulis. keterangan kepada wartawan pada Sabtu, 27 Mei 2023.

“Anies harus meminta maaf atas data pembangunan jalan yang tidak benar,” tambah Gilbert.

Baca Juga :  Ketika Kunjungi Toraja, Ganjar Pranowo Diteriaki Ibu-Ibu, Presiden 2024!

Gilbert merasa aneh Anies menyalahkan media setelah salah membaca data BPS. Dia menyebutkan, Anies seharusnya mempertanyakan dan memvalidasi data tersebut sebelum disampaikan ke publik.

β€œYang terjadi adalah menyalahkan Katadata, salah satu media, sebagai sumber informasi. Seharusnya Anies dan timnya menggunakan akal sehat dalam menyikapi berita tersebut karena sebagai peneliti yang menggunakan data, seharusnya mempertanyakan terlebih dahulu keabsahan data tersebut. ,” jelasnya.

Baca Juga :  PKS Klaim Anies Baswedan Pilihan Capres Yang Disukai Oleh Buruh

“Anies dan timnya seolah-olah baru di negeri ini karena pada masa kepresidenan SBY, tidak ada berita signifikan mengenai progres pembangunan jalan di Indonesia. Jadi, aneh jika data itu langsung digunakan tanpa menggunakan akal sehat,” lanjutnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan