Indo1.id – Grid computing adalah sistem yang menghubungkan sejumlah besar komputer yang tersebar secara geografis menjadi sebuah arsitektur terdistribusi yang menyediakan sumber daya komputasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah kompleks, seperti menganalisis set data besar atau melakukan pemodelan cuaca.
Grid computing memanfaatkan komputer-komputer yang memiliki sumber daya berlebih (idle) untuk bekerja sama sebagai sebuah superkomputer virtual yang dapat melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kapasitas dan kecepatan tinggi.
Grid computing didasarkan pada konsep berbagi sumber daya komputasi melalui jaringan (private, public, atau Internet) dengan menggunakan perangkat lunak khusus yang disebut grid middleware.
Grid middleware bertanggung jawab untuk mengoordinasikan dan mengelola komunikasi, keamanan, penjadwalan, dan eksekusi tugas-tugas di antara komputer-komputer yang tergabung dalam grid.
Grid middleware juga menyediakan antarmuka untuk pengguna dan aplikasi untuk mengakses dan menggunakan sumber daya grid.
Grid computing berbeda dengan parallel computing atau cluster computing yang menggunakan sejumlah komputer yang terhubung oleh bus lokal atau jaringan khusus untuk melakukan tugas-tugas yang saling terkait dan membutuhkan sinkronisasi.
Grid computing menggunakan komputer-komputer yang heterogen dan tidak terikat secara fisik untuk melakukan tugas-tugas yang independen dan tidak membutuhkan sinkronisasi.
Grid computing juga berbeda dengan cloud computing yang menyediakan sumber daya komputasi sebagai layanan melalui Internet dengan model pembayaran sesuai penggunaan.
Grid computing memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu:
• Terdiri dari komputer-komputer yang tersebar secara geografis dan berasal dari domain administratif yang berbeda
• Menggunakan jaringan standar (Ethernet) dan protokol Internet (TCP/IP) untuk berkomunikasi
• Menggunakan grid middleware untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sumber daya komputasi
• Memiliki skala yang besar dan dinamis (dapat mencapai ribuan atau jutaan komputer)
• Memiliki heterogenitas dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, arsitektur, dan kebijakan
• Memiliki fleksibilitas dalam hal penggunaan sumber daya (dapat digunakan untuk berbagai tujuan dan aplikasi)
• Memiliki keandalan rendah (dapat terjadi kegagalan atau putusnya koneksi)