Mengenal Pranoto Mongso, Kalender Musim Khas Jawa yang Masih Relevan Bagi Petani

  • Bagikan

Indo1.id – Pranoto mongso adalah semacam penanggalan yang berkaitan dengan musim menurut pemahaman suku Jawa, khususnya dari kalangan petani dan nelayan.

Pranoto mongso dibuat berdasarkan pengamatan fenomena alam, seperti pergerakan matahari, perubahan angin, tingkah laku hewan dan tumbuhan, serta siklus tanam dan panen.

Pranoto mongso menggunakan sistem kalender surya (solar calendar), yang berdasarkan pada perjalanan bumi saat mengorbit matahari.

Baca Juga :  Resep Wedang Uwuh Khas Jawa, Minuman Rempah yang Menggoda Selera, Seruput!

Pranoto mongso juga mengenal tahun kabisat (wastu) dan tahun biasa (wuntu), yang disesuaikan dengan tahun tropis (musim).

Menurut pranoto mongso, satu tahun dibagi menjadi 12 musim, yaitu:

– Kasa, mulai 22 Juni, berusia 41 hari. Musim ini ditandai dengan daun-daun berjatuhan, tanah retak-retek, dan belalang masuk ke tanah.

Petani membakar sisa-sisa tanaman di sawah dan menanam palawija (tanaman pangan selain padi).

Baca Juga :  Simak 5 Serum Kecantikan 30Ribuan, Yang Bisa Bikin Kamu PD dan Glowing Saat Lebaran!

– Karo, mulai 2 Agustus, berusia 23 hari. Musim ini ditandai dengan palawija mulai tumbuh, pohon randu dan mangga berbunga, dan tanah mulai berlubang-lubang. Petani menanam palawija kedua.

– Katelu, mulai 25 Agustus, berusia 24 hari. Musim ini ditandai dengan cuaca panas sekali dan lahan tidak ditanami.

Palawija mulai dipanen, berbagai jenis bambu tumbuh.

Baca Juga :  Tanaman Obat yang Mudah Ditanam di Pekarangan Rumah

– Kapat, mulai 18 September, berusia 25 hari. Musim ini ditandai dengan angin barat mulai bertiup dan awan mulai berkumpul.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan