Situasi sulit ini tentu berdampak pada guru guru honorer terutama guru swasta dengan tingkat pembayaran yang rendah, mengalami terlambat pembayaran dengan honor yang juga tidak besar, kadang di tingkat TK atau Paud guru guru dibayar 400 sampai 500 ribu, pada jenjang SMP atau SMA sederajat sesuai jam ngajar yang rata rata tidak jauh berbeda jumlahnya. Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama, tetapi sebagai Guru kita harus lebih termotivasi disbanding dengan siswa siswa kita atau masyarakat di luar guru.
Untuk guru guru, guru adalah profesi mulia dalam suasana ramdhan ini tentu perlu penguat bahwa dalam Islam hanya guru yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan profesi lain, Dalam Al Quran Surat Al Mujadilah ayat 11, “Allah akan meninggikan orang orang yang beriman dan orang orang yang di beri ilmu beberapa derajat. Dalam kajian ini kita memahami bahwa Allah akan meninggika beberapa derajat orang beriman dan berilmu, anda bisa membayangkan posisi guru sangat luar biasa, bukan saja berilmu tapi gurulah yang memberi ilmu, tentu kita berharap begitu tingginya Allah memberikan nilai bagi guru, yang berilmu akan diberikan beberapa derajat, kita bisa bayangkan yang memberi ilmu tentu Allah akan meingkatkan lagi kebaikan dan derajat bagi para guru.
Untuk itu dimasa sulit, masa covid walau lewat online atau daring guru tetap semangat memberi ilmu, jangan dipikir akan diberi uang berapa atau ada imbalan berapa, fokus pada kemuliaan guru dan profesinya. Untuk kekuatan kemandirian guru kita kembali pada focus Teacherpreneur, kita bangun kesejahteraan guru di kaki guru masing masing, kita fokus pada seri Teacherpreneur yang pertama adalah mental karakter guru yang harus tangguh dan pantang menyerah seperti layaknya mental pengusaha, kekuatan mental penting juga bagi guru untuk bisa memulai mandiri, karakter harus tangguh sehingga bisa menghadapi berbagai kesulitan dan bangkit dari keterpurukan, itu pasti bisa dilakukan oleh guru.