Puan menjelaskan, manfaat tersebut harus bisa dirasakan rakyat, baik lewat penyerapan tenaga kerja Indonesia seluas-luasnya, maupun harga kendaraan listrik berbasis baterai yang terjangkau oleh masyarakat luas.
“Industri baterai ini menggunakan nikel, sumber daya alam yang banyak terkandung di bumi Indonesia, sehingga pemanfaatannya juga harus untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” jelas Puan.
Mantan Menko PMK berharap pembangunan pabrik baterai ini bukan hanya menjadi babak baru perkembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri, tetapi juga menjadi momentum untuk pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan.
“Pembangunan pabrik baterai mobil listrik di tengah situasi pandemi ini menjadi momentum kita untuk terus mengembangkan green economy,
demi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Tidak hanya mengejar pertumbuhan tinggi,
tetapi juga memerhatikan lingkungan dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Selain baterai, Puan berharap pemerintah ke depan terus mendorong agar komponen-komponen lain kendaraan listrik bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga harga jual kendaraan listrik bisa terjangkau dan penyerapan tenaga kerja dalam negeri bisa semakin maksimal.