Upaya memperkuat SDM pada Bidang Kemaritiman Melalui Kerjasama Lintas Sektoral untuk Mendukung Pertahanan Negara

  • Bagikan
Upaya memperkuat SDM pada Bidang Kemaritiman Kerjasama Lintas Sektoral untuk Pertahanan Negara

indo1.id – Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor kunci penentu keberhasilan dalam pelaksanaan pertahanan Tanah Air, terutama ketika Indonesia menghadapi ancaman yang semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan teknologi pertahanan yang semakin canggih, keterampilan SDM menjadi sangat penting. Penguasaan teknologi harus dibarengi dengan penguasaan sumber daya manusia untuk memperoleh kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada negara asing. Generasi keempat perang saat ini memaksa setiap negara untuk mengoordinasikan semua sumber daya nasionalnya dalam kekuatan pertahanan. Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang melimpah dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan pertahanan, tetapi harus didukung oleh industri pertahanan yang tepat untuk memiliki teknologi yang tersedia persenjataan yang efektif. Profesionalisme personil pertahanan juga penting bagi warga sipil dalam manajemen pertahanan masa depan.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kemaritiman melalui Kerjasama Lintas Sektoral melalui Kebutuhan Tenaga Profesional di Bidang Maritim dalam mewujudkan Pertahanan Negara. Pendidikan Maritim merupakan sebuah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebaharian yang berdimensi agama, sosial, budaya, yang mampu diwujudkan dalam budi pekerti, baik dalam perbuatan maupun perkataan. Sekitar 60% penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan perekonomian, seperti perdagangan, perikanan tangkap, perikanan budidaya, pertambangan, transportasi laut, dan wisata bahari dilakukan di daerah pesisir. Penduduk yang menyebar di pulau-pulau merupakan aset yang strategis untuk peningkatan aktivitas ekonomi antarpulau, sekaligus modal dasar pertahanan dan keamanan negara. Namun sampai saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkecimpung di bidang kelautan, baik secara kuantitas maupun kualitas, masih sangat kurang.

Baca Juga :  Refleksi 15 Tahun Bawaslu: Ikhtiar Mengawal Demokrasi Bangsa

Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM secara formal dilakukan melalui pendidikan, baik jenjang SLTA maupun perguruan tinggi dan informal melalui penyuluhan dan pelatihan. Tahun 2009 sebanyak enam universitas memiliki program studi ilmu kelautan, bertambah menjadi 32 Universitas pada tahun 2014. Hal ini tentu menggembirakan, namun belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mengingat potensi laut Indonesia yang demikian besar. Demikian juga pendidikan kemaritiman setingkat akademi dan SLTA meningkat jumlahnya. Di sisi lain permintaan tenaga pelaut dunia akan terus meningkat sesuai dinamika bisnis global yang terus berkembang. Sementara itu, kemampuan menyediakan tenaga pelaut profesional masih kurang.

Untuk memenuhi tenaga professional itu masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bervisi Maritim karena pemahaman Bangsa Indonesia tentang Kemaritiman itu terkait dengan pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat maupun pengamanan Negara masih rendah. Dan peran Pertahanan Negara belum mampu mengendalikan Wilayah Laut Nasional Indonseia karena disebabkan masih terbatasnya jumlah dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendalami dan tertarik kepada Bidang Maritim serta baru sebagian pemimpin/penguasa yang peduli terhadap masalah-masalah Kemaritiman. Dan lemahnya dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) dan tingkat kepedulian pemimpin terhadap permasalahan Kemaritiman ini tercemin dari ketidak pedulian serta para pemangku kepentingan Stakeholder terhadap Bidang Maritim.

Baca Juga :  Presiden Prabowo dalam Perspektif Nilai-Nilai Kejuangan dan Kepahlawanan

Memberdayakan Industri Maritim Nasional. Industri maritim nasional, yang meliputi industri perkapalan, industri perikanan, industri migas, industri transportasi dan industri pariwisata bahari merupakan sumber daya yang penting dalam usaha membangun kekuatan dan kemampuan pertahanan maritim melalui kebijakan pemerintah agar terwujud industri maritim nasional yang kuat, mandiri dan mampu berdaya saing. Pengembangan terhadap industri maritim nasional tersebut dilakukan dengan memadukan penguasaan teknologi dan peningkatan kandungan lokal yang didukung dengan adanya keberpihakan kebijakan pemerintah. Untuk dapat menghasilkan sarjana di bidang kemaritiman yang berkualitas diharuskan juga memiliki kompetensi dan keahlian yang mumpuni tidak hanya selembar ijazah saja. Oleh karena itu para mahasiswanya harus lebih meningkatkan lagi kemauan dan semangat mereka untuk memperlajarinya. Dengan per¬kataan lain, dalam menghadapi era glo¬balisasi sekarang ini, sudah saatnya lulusan per¬guruan tinggi memiliki sertifikat ke¬ahlian khusus yang diakui secara nasional dan internasional. untuk dapat menghasilkan sarjana di bidang kemaritiman yang berkualitas diharuskan juga memiliki kompetensi dan keahlian yang mumpuni tidak hanya selembar ijazah saja. Oleh karena itu para mahasiswanya harus lebih meningkatkan lagi kemauan dan semangat mereka untuk memperlajarinya. Dengan per¬kataan lain, dalam menghadapi era glo¬balisasi sekarang ini, sudah saatnya lulusan per¬guruan tinggi memiliki sertifikat ke¬ahlian khusus yang diakui secara nasional dan internasional. Karena pada dasarnya menurut Wihana, pengembangan harus tetap berlanjut guna menyiapkan generasi muda yang berkualitas, terampil dan siap berkompetensi sehingga mampu menghadapi persaingan internsional.

Baca Juga :  Gojek Pahlawan Pandemi Berjuang dan Berbagi di Tengah Badai Covid 19

Salah satu langkah penting yang perlu dijalankan untuk mendukung pemantapan kesadaran maritim dalam rangka menunjang pertahanan maritim yang tangguh adalah penguatan Maritime Domain Awareness (MDA).

Prinsip-Prinsip yang Perlu Diperhatikan dalam Penyelenggaraan Strategi Pertahanan Maritim. Strategi Pertahanan Maritim yang dikembangkan harus memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraan Pertahanan Maritim sebagai berikut: Pendekatan Corong Strategis, Pengendalian Akses Maritim, Pengendalian Jalur Pelayaran Pantai, Pemanfaatan Pulau-Pulau, Antisipasi Keamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) bernilai strategis karena digunakan sebagai jalur lalu-lintas perdagangan maritim dunia. Oleh sebab itu keamanan kapal-kapal seluruh pengguna laut harus tetap terjamin walaupun Indonesia dalam kondisi darurat militer maupun perang. Implementasinya berupa penerapan kebijakan satu ALKI (Mono Sea Lane) yang dipublikasikan melalui International Maritime Organization (IMO).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan