Sejarah Kesenian Masyarakat Sendangguwo Semarang.

  • Bagikan
๐˜š๐˜ช๐˜ต๐˜ถ๐˜ด ๐˜š๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ถ๐˜ธ๐˜ฐ ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ.

Indo1.id II Sendangguwo, Kelurahan Gemah, Kecamatan Tembalang, Semarang. Terdapat sebuah legenda mengenai asal-usul nama daerah Sendangguwo, cerita sejarah mengenai sebuah tapak petilasan Sunan Kalijaga dan juga makam seorang muridnya yang bernama Nyai Rebon, yang konon katanya berasal dari Cirebon.

Kisah dan cerita mistis menyelimuti Desa Sendangguwo ini, kisah itulah yang menambah khazanah budaya dari masyarakat setempat sehingga banyak sekali hal yang dapat diulas dari fenomena tersebut.

Baca Juga :  โ€‹Tempat Wisata Paling Banyak Dikunjungi di Jawa Barat Saat Libur Lebaran 2025

Kisah tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan kesenian tradisioanal masyarakatnya, sehingga cerita-cerita tersebut memberikan kesan khas kearifan masyarakat lokal yang masih mengembangkan dan mempercayai cerita serta mitos yang ada, dan menghormatinya dalam bentuk mengembangkan kesenian untuk mengingat legenda tersebut.

sendang dan guwo berasal dari bahasa Jawa yang berarti kubangan air dan goa.

Baca Juga :  Sejarah Kalender Jawa: Dimulai dari Cetus Sultan Agung pada Tahun 1633 Masehi

Lokasi sendang dan goa ini terbilang cukup berdekatan, sehingga kemudian masyarakat menyebut daerah ini sebagai Sendangguwo.

Menurut penuturan Mbah Slamet, lokasi sendang dan goa ini dianggap keramat.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan