Bu ponirah menjadi penjaja bubur serabi dilakukannya lantaran keluarga juga melakoni pekerjaan serupa. Ibunya menjadi penjual bubur serabi sejak tahun 1987. Namun pada 2008 lalu, ibunya telah wafat.
Bu ponirah dapat resep dari mendiang sang ibu, dan masih melanjutkan bisnis bubur serabi hingga saat ini. Ia mengaku tak ada satupun bahan maupun takaran yang diubah dari resep.
Bu ponirah meuturkan, masih ada tapi tak begitu banyak wanita paruh baya yang berkeliling untuk menjajakan bubur serabi. Mereka memiliki lokasi berjualannya masing-masing dan jauh dari tempat tinggal.
Bu Ponirah menyadari tidak mudah untuk menjajakan jajanan tradisional di tengah menjamurnya kuliner modern. Namun dirinya tetap optimis mampu membuat pangsa pasarnya sendiri.