Indo1.id II Soto Bangkong yang sudah didirkan hampir enam dekade itu sebenarnya merupakan soto ayam khas Semarang. Nama bangkong diambil dari nama perempatan jalan tempat warung soto ini berdiri. Konon kabarnya, diperempatan itu banyak terdapat bangkong.
Nama perempatan ini adalah perempatan bangkong karena banyak kodok. Pelanggan yang datang saat itu banyak menyebut soto ini Soto Bangkong,” kata pengelola Soto Bangkong Joko Bennyanto.
Benny biasa dia disapa meneruskan usaha Soto Bangkong yang dibangun ayahnya almarhum Soleh Soekarno. Benny bercerita bapak dan ibunya itu merantau dari Sukoharjo, Solo ke Semarang selama tiga hari tiga malam dengan berjalan kaki pada tahun 1946.
Benny menceritakan, Lima tahun bapak berjualan seperti itu sebelum dapat tempat di sini. Berjualan sambil sampingan menarik becak,”