3. Menjaga Hati.
Selain lisan, kita semua juga harus menjaga hati agar tidak mudah iri dan dengki. Setiap orang memiliki nasib sendiri mulai dari mereka yang selalu hidup berkecukupan dan mereka yang hidup serba kekurangan.
Merasa iri mungkin sesuatu yang wajar. Tetapi, jika terus dilakukan bahkan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain adalah sesuatu yang harus dicegah.
Dari pada iri kenapa kita semua tidak berusaha untuk mendapatkan keberkahan saja.
Karena apa yang dimiliki oleh seseorang tidak akan mencerminkan apa yang mereka rasakan.
Terkadang seseorang terlihat sangat bahagia tetapi dalam hatinya mereka justru tidak bahagia sama sekali.
Jadi, selalu ingat bahwa kebahagiaan tidak selalu berhubungan dengan materi.
4. Meningkatkan Ibadah Wajib.
Pastikan untuk selalu meningkatkan ibadah wajib yang dilakukan setiap harinya. Ibadah wajib yang harus dilakukan adalah ibadah seperti shalat. Ibadah ini harus dilakukan secara rutin paling tidak untuk shalat wajibnya.
Apabila ibadah wajib sudah bisa ditingkatkan, ketika bulan puasa tiba seseorang tidak akan merasa kesulitan untuk membagi waktu. Mereka sudah terbiasa dengan melakukan apapun dan selalu berusaha untuk meningkatkannya.
Membiasakan diri untuk meningkatkan ibadah wajib juga akan terbawa setelah bulan puasa selesai. Jadi, ibadah yang meningkat tidak hanya berhubungan dengan puasa saja tetapi akan terus berjalan sampai kapanpun.
5. Perbanyak Ibadah Sunnah.
Selalu perbanyak ibadah sunnah yang sebelumnya sudah dilakukan. Ibadah sunah ini sangat penting untuk menunjang ibadah wajib yang dilakukan oleh seseorang setiap harinya.
Jenis ibadah sunnah ada banyak mulai dari puasa hingga menjalankan beberapa salat. Ketika menjelang puasa tiba, ibadah seperti ini dijalankan. Saat puasa tiba, kita semua akan terbiasa sehingga tidak merasa canggung.
Bahkan, ibadah apapun yang dilakukan bisa berjalan secara maksimal. Itulah kenapa disarankan untuk selalu membiasakan berbagai jenis ibadah sunnah secara rutin. Intinya lakukan apapun yang bisa dilakukan dan tidak dalam kondisi terpaksa.