Presiden Jokowi Tegaskan Jajaran ASN Untuk Hindari Sifat Jemawa, Dan Pamer Kekuasaan.

  • Bagikan
๐˜—๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ช๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜‘๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ธ๐˜ช ๐˜›๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ด๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜‘๐˜ข๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ˆ๐˜š๐˜• ๐˜œ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜š๐˜ช๐˜ง๐˜ข๐˜ต ๐˜‘๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข, ๐˜‹๐˜ข๐˜ฏ ๐˜—๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜’๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ.

Presiden Jokowi menegur jajaran aparatur yang masih memiliki sifat hedonisme, jemawa, dan pamer kekuasaan. Presiden menyebut, perilaku tersebut sangat merugikan dan dapat menciptakan kekecewaan bagi masyarakat.

“Saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, terhadap pemerintah. Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian, penegak hukum lainnya, dan birokrasi yang lainnya. Kalau seperti itu menurut saya pantas rakyat kecewa,” tegas Presiden.

Kepala Negara juga menginstruksikan jajaran aparatur sipil negara agar dapat lebih bijak dalam berperilaku, termasuk dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, perilaku pamer di media sosial tidak pantas dilakukan oleh seorang aparat.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan