- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Hati-hati dan Waspada, Tidak Semua Saham Reksa Dana Menguntungkan! Simak Kata Pakar!

  • Bagikan
Ilustrasi investasi reksa dana. (Dok. Pixabay)

Indo1.id – Beberapa tahun terakhir ramai tentang investasi di reksa dana. Banyak orang yang mudah tergiur kemudian segera memulai tanpa bekal pengetahuan yang cukup.

Tak jarang banyak mereka yang akhirnya memanfaatkan jasa pihak ketiga. Nah, disinilah masalahnya. Ternyata marak sekali terjadi penipuan dan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.

Sebenarnya, banyak sekali  informasi seputar produk reksa dana berdasarkan jenis dan tingkat imbal hasilnya dalam setahun atau lebih dari tiga tahun.

Tapi bagaimana bisa Anda mengetahui bahwa reksa dana tersebut masih bisa dibeli atau malah sebaliknya.

Baca Juga :  Pertunjukan Budaya Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Usaha Kecil Menengah

Adapun informasi seputar produk dan kinerja reksa dana bisa Anda temukan di situs-situs milik agen penjual efek reksa dana dengan mudah.

CEO Edvisor, Praska Putrantyo mengatakan bahwa ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui apakah sebuah reksa dana masih bisa diperdagangkan atau tidak. Inilah catatan bagi kita yang hendak memulai investasi reksa dana.

“Untuk mengetahui dia (reksa dana) masih aktif atau tidak, (cek) apakah reksa dana tersebut masih menerbitkan (memberikan update) nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) di media massa, jika reksa dana tersebut masih menerbitkan data NAB per UP, tentu reksa dana itu masih aktif,” ujar Praska, di Investime 5 Mei 2023.

Baca Juga :  Strategi Efektif Tingkatkan Pendapatan UMKM, Simak Penjelasanya!

Nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar nilai aset bersih (kekayaan) sebuah reksa dana, dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar saat itu.

Kenaikan NAB/UP disebabkan karena kenaikan nilai aset di dalam portofolio reksa dana tersebut yang bersangkutan.

“Investor harus mengontak manajer investasi, (dan menanyakan langsung) apakah reksa dana tersebut diperuntukkan untuk publik atau bersifat eksklusif. Nah kalau reksa dana tersebut memang eksklusif, investor (retail) pasti tidak akan bisa masuk (beli) karena memang ada kriteria (investor yang bisa membeli),” imbuhnya.

Baca Juga :  Waspada Kode QR Palsu yang Bisa Menguras Isi Rekening Korban

Praska juga mengingatkan kembali, jika memang ada investor retail yang tertarik dengan reksa dana tersebut, manajer investasi bisa membantu mengarahkan investor yang bersangkutan untuk membeli reksa dana yang memiliki performa baik seperti yang mereka inginkan.

Kemudian salah satu kunci yang sebenarnya sering dilupakan kaitannya dengan investasi reksa dana adalah kesabaran.

Kebanyakan berasumsi bahwa ini adalah salah satu jalan pintas menuju kaya. Dan ini menjadi salah bagi beberapa ahli.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan