أَيْ تَرَكَ النوْمَ الذِي هُوَ أَخُو الْمَوتِ وَتَعَبدَ مُعْظَمَ الليْلِ لَا كُلهُ بِقَرِينَةِ خَبَرِ عَائِشَةَ مَا عَلِمْتُهُ قَامَ لَيْلَةً حَتى الصبَاحِ
(وَأَحْيَا لَيْلَهُ)
Artinya:
“(dan menghidupkan malamnya) maksudnya adalah Rasulullah SAW tidak tidur di mana tidur adalah saudara kematian, dan beribadah pada sebagian besar malam bukan seluruhnya sebab ada riwayat dari Aisyah ra yang menyatakan: ‘Aku tidak pernah mengetahui Rasulullah SAW melakukan ibadah satu malam penuh sampai pagi hari,’”
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan ada tiga amaliyah yang dapat mempermudah kita untuk mendapatkan Lailatul Qadar pada sepuluh akhir Ramadhan pertama, yaitu:
1. Tidak melakukan hubungan suami istri untuk sementara saat masuk 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
2. Meningkatkan intensitas ibadah pada malam hari.
3. Meminta dan menganjurkan kepada keluarga untuk meningkatkan amaliyah dan amalan sunah selain yang fardhu.