Rocky Gerung Tidak Puas dengan Perilaku Anies yang Terlambat Menentukan Calon Wakil Presiden

  • Bagikan
π‘…π‘œπ‘π‘˜π‘¦ πΊπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘›π‘” π‘‡π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Žπ‘  π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘–π‘™π‘Žπ‘˜π‘’ 𝐴𝑛𝑖𝑒𝑠 π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘™π‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘€π‘’π‘›π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘Žπ‘› πΆπ‘Žπ‘™π‘œπ‘› π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘–π‘™ π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘‘π‘’π‘› (πΉπ‘œπ‘‘π‘œ π‘‰π‘–π‘£π‘Ž.π‘π‘œ.𝑖𝑑)

Merespons lambannya tindakan Anies, Rocky Gerung merasa kesal dan tidak sabar. Ia menyatakan bahwa Anies sekarang bukan lagi seorang pemimpin, melainkan seorang penjual. Hal ini karena Anies terjebak dalam koalisi partai yang mendukungnya, yakni PKS, NasDem, dan Demokrat.

“Anies akhirnya menjadi penjual, bukan pemimpin. Dia menunggu hasil dari tukar-menukar antara partai-partai ini. Padahal, dia telah menerima mandat untuk menentukan calon wakil presidennya. Dengan menunggu koalisi, artinya dia ditawan oleh koalisi,” ungkapnya dalam obrolan di channel YouTube Total Politik pada Senin (1/5/2023).

Menurut Rocky, dengan perilaku Anies yang seperti itu, Anies tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai seorang presiden. Karena yang membuatnya dapat maju lebih jauh dalam kontestasi Pilpres sebenarnya adalah calon wakil presidennya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan