“Tapi tentunya banyak sekali teman-teman saya, kolega saya yang saat ini juga masih bersama-sama saya menunggu untuk mau ke mana ini, karena semangatnya ada, kualitasnya ada, kesungguhannya dan tekadnya ada, tapi masih belum tahu mau ke mana untuk menyampaikan aspirasi politiknya,” tuturnya.
Wiranto menegaskan, pilihan untuk menjadikan mantan kader Hanura sebagai bacaleg di PPP bukan tanpa alasan. Pasalnya, PPP dinilai memiliki potensi untuk bangkit menjadi partai besar. Terlebih, ratusan mantan kader Hanura yang bergabung merupakan pejuang sejati.
“Saya saring, saya ukur, kurang lebih 100 orang lebih yang saya anggap punya potensi untuk terus berjuang dalam politik. Kemudian saya ajak berbincang-bincang dan ternyata pilihannya jatuh di PPP,” ucapnya.