“Dua wacana tentang koalisi besar yang berbeda, yaitu gabungan lima partai parlemen yang awalnya ditambah dengan PDI Perjuangan yang baru saja mendeklarasikan calon presidennya. Jika ini yang dibicarakan, masih memungkinkan untuk terbentuk, walaupun sulit.
Namun, jika maksudnya adalah enam partai parlemen termasuk PDIP, ada dua calon presiden di sana.
Sebenarnya ada tiga, termasuk Pak Airlangga, tetapi yang paling menonjol adalah dua calon presiden yaitu Pak Prabowo dan Pak Ganjar. Ini berarti koalisi besar dalam pengertian enam partai hanya akan terbentuk jika ada dua orang capres dan cawapres. Tampaknya maksudnya adalah calon presidennya Pak Ganjar dan cawapresnya Pak Prabowo,” ujar Djayadi.
Djayadi menjelaskan analisisnya mengenai kemungkinan koalisi besar mengusung Ganjar-Prabowo dan bukan sebaliknya.
Dikatakan, PDIP merupakan partai pemenang Pemilu 2024 dan satu-satunya partai yang memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.
Selain itu, secara elektabilitas, Ganjar dan Prabowo bersaing ketat. Namun, Djayadi mengungkap adanya faktor Jokowi yang merupakan kader PDIP.