Indo1.id – Kekhawatiran masyarakat tentang polarisasi dalam Pemilu 2019 telah memicu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra untuk menegaskan komitmennya pada Pemilu 2024 untuk bersaing secara fair dan menghindari politik identitas dan polarisasi.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Rahayu Saraswati, mengatakan dalam program “Obrolan Malam” dengan presenter Fristian Griec yang ditayangkan BTV pada Senin (8/5/2023),
“Pastinya, Pak Prabowo telah berkomitmen untuk menghindari politik identitas dan polarisasi jika maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.”
Rahayu menyebut Prabowo, ketua partainya, telah memberikan arahan untuk tidak menjatuhkan lawan politik selama kampanye.
“Pak Prabowo juga menegaskan bahwa kita tidak boleh menjalankan kampanye politik maupun komunikasi politik demokrasi yang menjelekan teman-teman lain, meskipun mereka berbeda pandangan dengan kita,” ujarnya.
Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira, juga mengatakan bahwa partainya berkomitmen untuk tidak memecah belah masyarakat dalam Pemilu Presiden 2024.
“PDIP telah berkomitmen sejak dulu untuk menjaga keharmonisan masyarakat dalam setiap Pemilihan Umum, baik itu Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden,” kata Andreas.
Partai tersebut berharap bahwa pemilu akan menjadi perang gagasan, visi, dan misi yang positif untuk memajukan bangsa Indonesia.
“Ke depan, kita akan tetap menjaga keharmonisan tersebut dengan menjadikan pemilu sebagai perang gagasan, visi, dan misi yang baik untuk membawa bangsa ini maju. Bukan dengan cara yang licik untuk menjelek-jelekan pasangan lain yang membuat masyarakat terpolarisasi,” tambah Andreas.
Partai Gerindra dan PDIP sepakat untuk menjaga narasi positif dan membangun kepentingan bangsa dan negara untuk maju ke depannya.
