- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Ketua PPS Desa Wonokerto Demak Jadi Korban Penganiayaan! Terkait Rapat Pleno DPSHP!

  • Bagikan
Ilustrasi penganiayaan. (Dok. Okezone)

Indo1.id – Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, dikabarkan jadi korban penganiayaan ramai beredar di media sosial.

Diberitakan korban mengalami penabrakan dan pemukulan oleh satu orang yang kini sudah dilaporkan ke polisi.

Kapolres Demak AKBP M Purbaja mengatakan pihaknya telah menerima laporan kasus penganiayaan tersebut. Ia membenarkan bahwa korban adalah petugas PPS.

“Iya PPS itu betul,” kata Purbaja, Rabu 10 Mei 2023.

“Jadi untuk penganiayaan itu sudah kami terima laporannya kemarin. Kemudian saat ini sudah ditangani Satreskrim ini sedang berproses dengan pemeriksaan saksi kemudian ke TKP. Kurang lebihnya minta visum ke RSUD. Penganiayaan ditabrak kemudian dipukul,” sambungnya.

Baca Juga :  Diskusi Dan Konsolidasi Pejuang Marhaenis Nusantara 'Menjalin Sinergitas Antara DPP Jawa Tengah Dan Dewan Pimpinan Nasional'

Ia menerangkan bahwa pihaknya saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi. Pihak terlapor satu orang inisial S.

“Kenapa sampai terjadi penganiayaan tersebut masih kita dalami. Masih kami dalami apakah penganiayaan ringan atau berat masih kita dalami,” ujarnya.

“Terlapor satu orang,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Ketua KPU Demak Bambang Setya Budi mengatakan bahwa korban penganiayaan Ketua PPS Desa Wonokerto, Arifin.

“Kami sudah mendapatkan laporan itu dan kami sudah kroscek di lapangan dan memang Mas Arifin adalah Ketua PPS Desa Wonokerto,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan pihaknya telah menjenguk dan melakukan klarifikasi terhadap korban kemarin. Kejadian penganiayaan pada Senin 8 Mei 2023 malam.

Baca Juga :  Sempat Viral, Ini Penjelasan Kepala Damkar Depok Terkait Dugaan Korupsi

Ia menjelaskan bahwa penganiayaan dilakukan setelah adanya komunikasi klarifikasi pada tahapan rapat pleno Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) desa setempat.

“Berdasarkan apa yang disampaikan saudara Arifin kepada teman-teman KPU yang hadir menjenguk dan menyampaikan kronologinya, adalah berawal dari beberapa komunikasi berkaitan dengan pekerjaannya Mas Arifin Ketua PPS. Yaitu menanyakan klarifikasi terkait dengan dinamika beberapa kegiatan rapat pleno DPSHP di tingkat Desa di Wonokerto,” ujarnya.

“Setelah itu kemudian muncul proses terjadinya penganiayaan. Di depan rumahnya, ditabraknya pakai sepeda motor, saat bersih-bersih halaman depan setelah bangun atau apa saya kurang paham betul. Mungkin kesalahpahaman di situ yang kemudian menjadi salah satu pemicu terjadinya proses itu,” jelasnya.

Baca Juga :  Ritual Seribu Tumpeng Masyarakat Gedong Songo, Bandungan, Semarang.

Ia menerangkan bahwa korban saat ini masih dirawat di RSUD Sunan Kalijaga. Pihaknya juga telah melaporkan secara hierarki atas kejadian tindak kekerasan yang dialami penyelenggara Pemilu tersebut.

“Sampai hari ini informasi yang kami terima masih dirawat di RSUD Sunan Kalijaga. Korban sudah melaporkan ke Polres Demak, saat ini sedang dalam proses kepolisian,” jelasnya.

“Karena berkaitan dengan Pemilu kami melaporkan secara hierarkis kami melapor kepada KPU Jawa Tengah terkait kronologi kejadian dinamika proses kejadian ini,” imbuhnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan