Alkohol dan rokok memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, termasuk merusak kualitas sperma pria dan mempengaruhi kesuburan secara keseluruhan. Rokok juga dapat mempengaruhi motilitas sperma, membuatnya bergerak lebih lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali saat proses pembuahan. Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Postgraduate Medicine menyebutkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan risiko impotensi.
4. Infeksi:
Beberapa penyakit infeksi seperti radang epididimis (epididimitis), radang testis (orkitis), gonore, dan HIV dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma pria. Penyakit infeksi tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada testis.
5. Varikokel:
Varikokel adalah kondisi medis yang ditandai dengan pembesaran pembuluh darah pada skrotum di sebelah kiri testis. Kondisi ini ditemukan pada sekitar 15-20% laki-laki, tetapi lebih umum ditemukan pada 40% laki-laki yang mengalami ketidaksuburan. Pembesaran pembuluh darah tersebut dapat menyebabkan peningkatan suhu pada skrotum dan mengganggu produksi sperma.
6. Ejakulasi Retrograde:
Ejakulasi retrograde terjadi ketika air mani seharusnya keluar melalui penis, tetapi malah kembali masuk ke dalam kandung kemih saat terjadi orgasme. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma pria.