Kegemukan atau obesitas juga dapat mempengaruhi kualitas sperma pria. Kondisi ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan perubahan hormon testosteron yang berhubungan langsung dengan produksi sperma. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Central European Journal of Urology menunjukkan bahwa setiap peningkatan berat badan sebanyak 9 kg pada pria dengan obesitas akan meningkatkan risiko ketidaksuburan atau infertilitas sebesar 10%.
3. Konsumsi Alkohol dan Rokok:
Alkohol dan rokok memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, termasuk merusak kualitas sperma pria dan mempengaruhi kesuburan secara keseluruhan. Rokok juga dapat mempengaruhi motilitas sperma, membuatnya bergerak lebih lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali saat proses pembuahan. Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Postgraduate Medicine menyebutkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan risiko impotensi.
4. Infeksi:
Beberapa penyakit infeksi seperti radang epididimis (epididimitis), radang testis (orkitis), gonore, dan HIV dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma pria. Penyakit infeksi tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada testis.