Setelah melakukan persiapan yang cukup lama dan matang, akhirnya saya bersama lima teman saya berangkat menuju Papua pada tanggal 10 Agustus 2021. Kami menggunakan pesawat dari Jakarta ke Timika dengan transit di Makassar.
Dari Timika kami menggunakan pesawat charter kecil menuju desa Ilaga di pegunungan Jayawijaya. Di sana kami bertemu dengan tim operator pendakian yang sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk kami.
Pendakian ke Cartenz Pyramid membutuhkan waktu sekitar 10 hari pulang pergi dari desa Ilaga. Berikut adalah ringkasan rute pendakian yang kami lalui:
Hari 1: Desa Ilaga – Kamp 1 (2.800 m). Kami berjalan kaki selama sekitar 6 jam melewati hutan hujan tropis yang lebat dan beragam. Kami juga menyeberangi beberapa sungai dan jembatan bambu yang menantang. Di kamp 1 kami mendirikan tenda dan beristirahat.
Hari 2: Kamp 1 – Kamp 2 (3.600 m). Kami berjalan kaki selama sekitar 7 jam melewati hutan yang semakin berkurang dan digantikan oleh padang rumput dan semak-semak. Kami juga menaiki beberapa bukit dan lembah yang curam dan licin. Di kamp 2 kami mendirikan tenda dan beristirahat.
Hari 3: Kamp 2 – Kamp 3 (4.200 m). Kami berjalan kaki selama sekitar 8 jam melewati padang rumput yang luas dan datar. Kami juga mulai melihat salju di puncak-puncak gunung di sekitar kami. Di kamp 3 kami mendirikan tenda dan beristirahat.
Hari 4: Aklimatisasi di Kamp 3. Kami tidak berjalan kaki hari ini, tetapi hanya melakukan aktivitas ringan untuk menyesuaikan tubuh kami dengan ketinggian dan suhu yang rendah. Kami juga melakukan latihan menggunakan alat panjat tebing dan alat salju yang akan kami gunakan nanti.
Hari 5: Kamp 3 – Kamp 4 (4.600 m). Kami berjalan kaki selama sekitar 5 jam melewati padang rumput yang semakin berkurang dan digantikan oleh batu-batu besar dan salju. Kami juga mulai menggunakan alat panjat tebing untuk melewati beberapa dinding batu yang curam dan licin. Di kamp 4 kami mendirikan tenda dan beristirahat.
Hari 6: Kamp 4 – Puncak Cartenz Pyramid (4.884 m) – Kamp 4. Ini adalah hari yang paling menantang dan menegangkan bagi kami. Kami bangun sekitar pukul 2 pagi dan bersiap-siap untuk menyerang puncak.
Kami menggunakan alat panjat tebing dan alat salju untuk melewati beberapa dinding batu, celah, dan gletser yang sangat sulit dan berbahaya. Kami juga harus berhati-hati dengan cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Setelah berjuang selama sekitar 6 jam, akhirnya kami berhasil mencapai puncak Cartenz Pyramid, tempat dimana bendera Merah Putih berkibar dengan gagahnya. Kami merasa sangat senang, bangga, dan haru dengan pencapaian kami ini.
Kami juga mengabadikan momen ini dengan mengambil foto-foto dari puncak tertinggi di Oseania ini. Setelah puas menikmati pemandangan dari puncak, kami turun kembali ke kamp 4 dengan hati-hati.