Pertanyaan yang kreatif adalah pertanyaan yang tidak hanya meminta jawaban benar atau salah, melainkan meminta anak untuk memberikan alasan, pendapat, atau ide.
Ajukanlah pertanyaan yang kreatif kepada anak dengan cara menggunakan kata-kata seperti “bagaimana”, “mengapa”, “apa”, atau “jika”. Contohnya: “Bagaimana kamu bisa membuat rumah dari kotak susu?”, “Mengapa langit berwarna biru?”, “Apa yang akan kamu lakukan jika kamu bisa terbang?”, atau “Jika kamu menjadi presiden, apa yang akan kamu lakukan?”.
4. Hindari kata-kata yang salah
Kata-kata yang salah adalah kata-kata yang menilai, mengkritik, atau mengejek ide-ide atau hasil karya anak. Kata-kata yang salah dapat merusak rasa percaya diri dan motivasi anak untuk berkreativitas. Kata-kata yang salah juga dapat membuat anak takut untuk mencoba hal-hal baru atau berbeda.
Hindarilah kata-kata yang salah dengan cara memberikan pujian, apresiasi, atau umpan balik positif kepada anak. Contohnya: “Kamu hebat sekali bisa membuat lukisan ini”, “Aku suka ide kamu untuk membuat robot dari botol bekas”, atau “Kamu sudah berusaha keras untuk menyelesaikan puzzle ini”. Jika ada kesalahan atau kekurangan, berikan saran atau bantuan untuk memperbaikinya.
5. Ajak anak untuk bersama menemukan jawaban
Anak seringkali mengajukan pertanyaan yang sulit atau tidak bisa dijawab oleh orang tua. Alih-alih menjawab dengan “aku tidak tahu” atau “itu rahasia”, ajaklah anak untuk bersama menemukan jawaban dengan cara mencari informasi dari berbagai sumber. Contohnya: “Aku tidak tahu jawabannya, tapi kita bisa mencarinya di internet, buku, atau orang yang tahu”.
Dengan cara ini, Anda tidak hanya mengajarkan anak untuk tidak mudah menyerah, tetapi juga mengajarkan anak untuk bisa memanfaatkan berbagai sumber informasi yang ada. Anda juga dapat membantu anak untuk memilah dan mengevaluasi informasi yang didapatkan, serta mendorong anak untuk bertanya lebih lanjut.
