Inilah Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Ibadah Sunnah yang Dianjurkan Jelang Idul Adha

  • Bagikan
Puasa Idul Adha banyak keutamaan (foto: pixabay)

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim).

4. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Berpuasa pada bulan Dzulhijjah merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menunjukkan ketaatan kepada-Nya.

Baca Juga :  Unggah Foto Bersama Mantan Suami Saat Rayakan Idul Adha, Olla Ramlan Di Doakan Netizen Agar Rujuk Lagi !

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu berasal dari ketakwaan hati” (QS Al-Hajj: 32).

5. Meniru sunnah Rasulullah SAW
Berpuasa pada bulan Dzulhijjah merupakan sunnah Rasulullah SAW yang patut untuk diteladani oleh umat Islam. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA:

“Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah” (HR Ahmad).

Baca Juga :  Udah Tahu Shalawat Habib Abu Bakar Asegraf Gresik? Ternyata Banyak  Khasiatnya.

6. Menyambut Idul Adha dengan bersih
Berpuasa pada bulan Dzulhijjah juga merupakan cara untuk menyambut hari raya Idul Adha dengan bersih dari dosa dan noda. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka ia akan dibersihkan dari dosa-dosa dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang” (HR Muslim).

Baca Juga :  Doa Nabi Khidir dan Nabi Ilyas Saat Berpisah, Dikabarkan Bisa Menyelamatkan dari Tenggelam, Kebakaran, dan Pencurian

7. Menyempurnakan ibadah haji
Bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji, berpuasa pada hari Arafah merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan ibadah mereka.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Haji yang mabrur tidak ada balasannya selain surga. Dan haji yang mabrur adalah haji yang tidak ada rafats (perkataan kotor), fusuq (perbuatan dosa), dan jidal (berdebat) di dalamnya” (HR Bukhari dan Muslim).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan