Air Artesis Diantara Sebuah Kebutuhan dan Problem Penurunan Muka Tanah

  • Bagikan

Indo1.id  – Air artesis adalah air tanah yang berada di lapisan batuan kedap air (impermeable) dan memiliki tekanan lebih tinggi dari permukaan tanah.

Air artesis biasanya keluar dari permukaan tanah melalui sumur bor atau mata air alami.

Air artesis memiliki kualitas yang baik dan bersih karena terlindung dari pencemaran permukaan.

Baca Juga :  Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia, Jenazah Di Semayamkan Dirumah Duka Di Iringi Isak Tangis Sang Istri !

Air artesis menjadi salah satu sumber air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama di daerah perkotaan yang kekurangan air permukaan.

Air artesis juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti irigasi, industri, perhotelan, dan rumah tangga.

Namun, penggunaan air artesis juga menimbulkan dampak negatif, yaitu penurunan muka tanah.

Penurunan muka tanah adalah fenomena turunnya permukaan tanah akibat adanya perubahan volume lapisan batuan di bawahnya.

Baca Juga :  Pemerintah, Melalui Kemenag RI Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023!

Penurunan muka tanah dapat disebabkan oleh faktor alami, seperti siklus geologi dan sedimentasi, maupun faktor manusia, seperti penambangan, pembangunan, dan eksploitasi air tanah.

Salah satu faktor manusia yang berkontribusi terhadap penurunan muka tanah adalah pengambilan air artesis secara berlebihan.

Pengambilan air artesis secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan tekanan hidrostatik di dalam akuifer.

Baca Juga :  Jelang Peringatan HUT RI ke-79, PLN UIT JBB Sukses Lakukan Penggantian Isolator Tanpa Padam

Akibatnya, lapisan batuan di atas akuifer akan mengalami kompresi dan menyebabkan permukaan tanah menurun.

Penurunan muka tanah akibat pengambilan air artesis secara berlebihan telah terjadi di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan