– Mendatangkan kemarau yang panjang dan hujan. Nabi Ilyas pernah mendatangkan kemarau selama tiga tahun di Kerajaan Israel sebagai hukuman atas kemusyrikan mereka.
Kemudian, ia juga mendatangkan hujan setelah menantang para imam Ba’al di Gunung Karmel dan membuktikan bahwa hanya Allah SWT yang dapat mengirimkan hujan.
– Mampu bertahan hidup dalam kemarau yang panjang. Nabi Ilyas pernah bersembunyi di lembah sungai Kerit selama kemarau, dan Allah SWT memberinya makanan melalui seekor burung gagak.
– Selamat dari kejaran istri Raja Ahab yang kejam. Nabi Ilyas pernah dikejar-kejar oleh istri Raja Ahab, Izebel, yang marah karena Nabi Ilyas telah membunuh para imam Ba’al.
Namun, Allah SWT melindungi Nabi Ilyas dari bahaya dan memberinya petunjuk untuk pergi ke Gunung Horeb.
– Mampu menyembuhkan orang sakit. Nabi Ilyas pernah menyembuhkan seorang lelaki bernama Naaman, yang merupakan panglima tentara Aram, dari penyakit kusta.
Namun, di samping mukjizat-mukjizat tersebut, ada juga beberapa riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Ilyas memiliki sayap dan tinggi 150 meter.
Riwayat ini berasal dari kitab-kitab tafsir dan hadits yang tidak memiliki sumber yang kuat atau sahih.
Riwayat ini juga bertentangan dengan akal sehat dan kenyataan.
Pertama, tidak ada dalil atau bukti dari Al-Qur’an atau hadits sahih yang menyebutkan bahwa Nabi Ilyas memiliki sayap dan tinggi 150 meter.
Nama Nabi Ilyas disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak tiga kali dan kisahnya disebutkan dalam Surah Ash-Shaffat (37): 123-132.
Namun, tidak ada ayat yang menyebutkan tentang sayap atau tinggi badan Nabi Ilyas.