Mitos Hunung Semeru, Gunung Tertinggi di Jawa yang Dipercaya sebagai Pasak Bumi

  • Bagikan
Danau Ranu Kumbolo di Gunung Semeru. (Foto: instagram @pendakihampa_id)

Tidak hanya ikan mas, ada banyak kisah yang menyebutkan bahwa danau Ranu Kumbolo juga dijaga dan ditunggu oleh seorang dewi.

Dewi tersebut kerap muncul dengan kebaya kuning dan menampakkan diri kepada para pendaki yang melintas.

Menurut cerita, dewi tersebut adalah Dewi Anjani, ibunda Hanoman, yang mencari putranya yang hilang.

Dewi Anjani juga dipercaya sebagai penjaga Gunung Semeru dan memiliki kekuatan untuk mengubah nasib para pendaki.

Baca Juga :  Misteri Villa Kaliurang, Bangunan Tua yang Menjadi Sarang Hantu dan Urban Legend

– Pohon Cemara Tunggal

Di tengah-tengah hamparan rumput hijau di sekitar danau Ranu Kumbolo, terdapat sebuah pohon cemara tunggal yang mencolok.

Pohon ini menjadi ikon bagi para pendaki gunung yang ingin mengabadikan momen di sana.

Namun, pohon cemara tunggal ini juga memiliki mitos yang menyeramkan. Konon, pohon ini adalah tempat tinggal dari makhluk halus yang suka mengganggu para pendaki. Makhluk halus tersebut bisa berwujud manusia, binatang, atau benda mati.

Baca Juga :  Mitos, Manfaat, dan Ciri-Ciri Kayu Suren, Pohon Yang Memiliki Kayu Berwarna Merah Nan Indah

Para pendaki dilarang untuk menyentuh atau merusak pohon cemara tunggal ini. Jika melanggar, maka mereka akan mendapat malapetaka atau kesialan.

Bahkan, ada yang mengatakan bahwa pohon ini bisa berpindah tempat sesuka hatinya.

– Puncak Mahameru

Puncak Mahameru merupakan tujuan utama bagi para pendaki gunung yang ingin merasakan sensasi berada di titik tertinggi Pulau Jawa.

Baca Juga :  Mitos Kedutan: Arti dan Maknanya Menurut Tradisi Jawa

Namun, puncak ini juga memiliki tantangan dan bahaya tersendiri.

Salah satu bahayanya adalah adanya angin kencang yang bisa meniup para pendaki hingga terjatuh.

Selain itu, ada juga mitos yang menyebutkan bahwa puncak Mahameru adalah tempat bersemayamnya Ratu Kidul, penguasa laut selatan.

Para pendaki dilarang untuk membawa benda-benda berwarna hijau atau biru ke puncak Mahameru.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan