Pemilik akun @na.tasyass dengan 13 ribu followers itu mengaku menjalani bisnis sacha inchi sejak setahun belakangan.
Ia terjun langsung bertani dan telah memiliki kebun seluas 100 hektar di Sukabumi.
“Mungkin karena jarang sekali wanita terjun ke dunia pertanian. Karena usaha yang saya lakukan terkait dengan pertanian, dan kebetulan produknya termasuk produk baru yang belum banyak dikenal di masyarakat. Perdana manen sacha nunggu 1 tahun, setelah panen perdana setiap 2 minggu panen,” terang Tasya.
Perempuan kelahiran Manado tahun 1999 itu punya misi mulia terkait bisnis sacha inchi. Ia ingin menyehatkan orang-orang di Indonesia.
“Karena ini kaya akan omega 3, 6, 9, lebih stabil daripada salmon dan dijadikan cemilan juga enak dan sehat. Sacha inchi dari daun bisa dijadikan teh, ampasnya bisa dijadikan tepung, cemilan. Ampas sacha inchi kaya akan protein tinggi vegan based. Di dunia sendiri sudah banyak dijadikan bahan dasar supplement. Di Indonesia saja telat,” tutur Tasya