Indo1.id – Singapura mengalami lonjakan kasus gagal ginjal yang mengkhawatirkan. Menurut laporan Singapore Renal Registry tahun 2021, setiap hari ada tambahan enam pasien yang didiagnosis menderita gagal ginjal.
Namun, jumlah ini hanya sebagian kecil dari estimasi lebih dari 300 ribu orang yang menderita penyakit ginjal kronis (PGK) di negara tersebut.
Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak lagi mampu menyaring limbah dan cairan dari darah.
Hal ini bisa menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh yang bisa berakibat fatal. Gagal ginjal bisa bersifat akut atau kronis.
Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan biasanya bersifat sementara. Gagal ginjal kronis terjadi secara perlahan dan biasanya bersifat permanen.
Penyebab Gagal Ginjal
Dilansir dari Healthdirect, gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh penyakit, infeksi, racun, dehidrasi, trauma, atau obat-obatan yang merusak ginjal.
Gagal ginjal akut bisa sembuh dengan sendirinya atau dengan pengobatan tertentu.
Sementara itu, gagal ginjal kronis biasanya disebabkan oleh penyakit jangka panjang yang merusak ginjal secara bertahap.
Penyakit-penyakit ini antara lain diabetes, tekanan darah tinggi, peradangan ginjal, batu ginjal, pembesaran prostat, atau kanker.
Gagal ginjal kronis tidak bisa disembuhkan dan membutuhkan terapi seumur hidup seperti dialisis atau transplantasi ginjal.
Menurut dokter Yeo See Cheng dari Rumah Sakit Tan Tock Seng (TTSH) Singapura, penyebab utama gagal ginjal di Singapura adalah diabetes tipe 1 dan 2.
Diabetes bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal yang berfungsi sebagai filter darah.
Hal ini bisa mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dan cairan.