Mengenang Sepak Terjang Mendiang Raja Fahd di Pusaran Konflik Timur Tengah

  • Bagikan
King Fadh, Raja Arab Saudi. (Foto: Britannica)

Keputusan ini menuai kontroversi di dalam negeri dan di dunia Islam. Banyak yang mengecam Raja Fahd karena mengundang pasukan asing ke tanah suci Islam.

Salah satu kritikus terkenal adalah Osama bin Laden, pemimpin kelompok teroris Al-Qaeda yang berasal dari Arab Saudi.

Pada tahun 1991, Perang Teluk berhasil membebaskan Kuwait dari cengkeraman Irak.

Namun, pasukan koalisi tidak melanjutkan serangan ke Baghdad untuk menggulingkan Saddam Hussein.

Hal ini membuat Raja Fahd kecewa dan merasa dikhianati oleh Amerika Serikat.

Baca Juga :  Lagi, Israel Serang Gaza, Pemimpin Jihad Islam Tewas

Pada tahun 1996, sebuah bom meledak di kompleks perumahan militer Amerika Serikat di Khobar, Arab Saudi, yang menewaskan 19 tentara Amerika dan melukai lebih dari 400 orang.

Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok Hizbullah yang didukung oleh Iran.

Raja Fahd mengutuk serangan ini dan berjanji untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menangkap pelakunya.

Pada tahun 2001, serangan 11 September mengejutkan dunia. Serangan ini dilakukan oleh kelompok Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden.

Baca Juga :  Apa Itu Kobalt, Barang yang Bikin Crazy Rich Kongo Hidup Mewah

Dari 19 pembajak pesawat yang terlibat dalam serangan ini, 15 orang berasal dari Arab Saudi.

Hal ini menimbulkan kecurigaan dan kritik terhadap Arab Saudi sebagai sekutu Amerika Serikat.

Raja Fahd mengutuk serangan ini dan menyatakan solidaritasnya dengan Amerika Serikat.

Ia juga mengambil langkah-langkah untuk memerangi terorisme dan mereformasi sistem politik dan sosial di Arab Saudi.

Ia memberikan hak suara kepada perempuan, membentuk dewan konsultatif, dan mengizinkan partisipasi masyarakat sipil dalam pemerintahan.

Namun, Raja Fahd juga menghadapi tantangan kesehatan yang serius.

Baca Juga :  Mengenang Apa Itu Trinity Test? Uji Coba Bom Atom Pertama di Dunia

Pada tahun 1995, ia mengalami stroke yang melemahkan kemampuannya untuk memimpin.

Ia kemudian menyerahkan sebagian besar kekuasaannya kepada saudara tirinya, Pangeran Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud, yang menjadi wali raja.

Raja Fahd meninggal dunia pada tanggal 1 Agustus 2005 di usia 84 tahun.

Ia digantikan oleh Pangeran Abdullah sebagai raja Arab Saudi. Raja Fahd dianggap sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh dan berjasa dalam sejarah Arab Saudi dan Timur Tengah.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan