Prabowo pun menyapa balik warga dengan melambaikan tangan dan berteriak “Ewako”, yang merupakan salam khas Bugis-Makassar.
Ia juga sesekali berhenti untuk berbincang dengan warga dan memberikan hadiah berupa sepeda motor kepada beberapa peserta yang beruntung.
Namun, tidak semua warga senang dengan kehadiran Prabowo.
Salah seorang peserta jalan sehat yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa acara tersebut terkesan dipolitisasi oleh Partai Gerindra.
Ia merasa tidak nyaman dengan adanya spanduk-spanduk yang mendukung Prabowo sebagai calon presiden pada tahun 2024.
“Acara ini kan untuk merayakan HUT Sulsel dan HUT RI, bukan untuk kampanye politik. Saya rasa tidak etis kalau ada yang memanfaatkan acara ini untuk kepentingan pribadi atau partai. Apalagi kalau ada yang meneriakkan ‘Prabowo Presidenku’, padahal kita sudah punya presiden yang sah,” ujar peserta tersebut.
Salah seorang panitia acara jalan sehat yang juga anggota Partai Gerindra, Andi Rizal, membantah bahwa acara tersebut bermuatan politik.
Ia mengatakan bahwa kehadiran Prabowo sebagai tamu istimewa adalah bentuk penghargaan kepada beliau sebagai putra Sulawesi Selatan yang berhasil menjadi menteri pertahanan.
“Kami tidak ada maksud untuk mempolitisasi acara ini. Kami hanya ingin mengundang Pak Prabowo sebagai tamu istimewa karena beliau adalah putra Sulsel yang kami banggakan. Beliau juga sudah banyak berjasa untuk bangsa dan negara, terutama di bidang pertahanan. Kami juga tidak melarang warga untuk menyampaikan aspirasi mereka, asalkan tidak mengganggu jalannya acara,” kata Andi Rizal.
Acara jalan sehat Anti Mager berlangsung dengan lancar dan meriah.
Selain jalan sehat, acara ini juga diisi dengan berbagai penampilan seni dan budaya dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, seperti tari topeng, tari jaipong, tari saman, tari piring, tari pendet, dan tari tor-tor.
