– Pembakaran sampah dan lahan.
Jakarta memiliki masalah pengelolaan sampah yang belum optimal. Banyak sampah yang dibuang sembarangan atau dibakar di tempat pembuangan akhir (TPA).
Pembakaran sampah ini menghasilkan asap yang mengandung dioksin, furan, dan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) yang mencemari udara.
Selain itu, pembakaran lahan untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan juga menyumbang polusi udara.
Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan
Polusi udara di Jakarta memiliki dampak negatif bagi kesehatan penduduknya, antara lain:
– Menyebabkan gangguan pernapasan seperti batuk, pilek, sesak napas, asma, bronkitis, pneumonia, dan kanker paru-paru.
Polusi udara dapat merusak selaput lendir dan jaringan paru-paru serta mengurangi kapasitas oksigen dalam darah.
– Menyebabkan gangguan jantung dan pembuluh darah seperti hipertensi, aritmia, serangan jantung, dan stroke.
Polusi udara dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu peradangan pada dinding pembuluh darah serta menyumbat aliran darah ke jantung dan otak.
– Menyebabkan gangguan saraf dan otak seperti sakit kepala, stres, depresi, gangguan memori, demensia, dan Alzheimer.
Polusi udara dapat mempengaruhi fungsi neurotransmiter dan hormon serta merusak sel-sel saraf dan otak.
– Menyebabkan gangguan kulit dan mata seperti iritasi, alergi, eksim, psoriasis, katarak, dan kebutaan.