Wanita-wanita ini dipaksa untuk melayani nafsu bejat tentara Belanda di ruang bawah tanah gedung.
Hantu wanita berambut panjang ini sering terlihat oleh pengunjung atau pegawai gedung saat siang hari.
Ia biasanya muncul di ruang bawah tanah atau di tangga menuju ruang bawah tanah. Ia tampak sedang menangis atau berteriak dengan wajah pucat dan mata merah.
– Hantu Anjing Hitam
Hantu ini konon adalah arwah salah satu dari anjing-anjing peliharaan tentara Belanda yang ditinggalkan saat mereka meninggalkan gedung ini.
Anjing-anjing ini mati kelaparan atau dibunuh oleh orang-orang yang membenci Belanda.
Hantu anjing hitam ini sering terlihat oleh pengunjung atau pegawai gedung saat sore atau malam hari.
Ia biasanya muncul di halaman belakang gedung atau di sekitar pohon besar yang ada di sana.
Ia tampak sedang menggonggong atau menggigit dengan gigi tajam dan mata menyala.
Tusuk Sate
Bagian paling khas dari Gedung Sate adalah ornamen yang berbentuk tusuk sate yang ada di atas menara tengah gedung.
Ornamen ini menjadi ciri khas gedung ini dan menjadi asal-usul nama Gedung Sate. Namun, ada beberapa versi tentang makna dan asal-usul ornamen ini.
– Versi Pertama
Versi pertama mengatakan bahwa ornamen tusuk sate ini adalah simbol dari jumlah biaya pembangunan gedung ini, yaitu 1,6 juta gulden.
Jumlah ini setara dengan 6,5 juta kilogram beras atau 13 juta tusuk sate.
Oleh karena itu, arsitek gedung ini, Ir. J. Gerber, membuat ornamen yang menyerupai tusuk sate untuk menggambarkan biaya pembangunan gedung ini.
– Versi Kedua
Versi kedua mengatakan bahwa ornamen tusuk sate ini adalah simbol dari kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam.
Ornamen ini terdiri dari enam buah mangkuk yang melambangkan enam pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Papua.
Mangkuk-mangkuk ini ditusuk oleh sebuah batang bambu yang melambangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
– Versi Ketiga
Versi ketiga mengatakan bahwa ornamen tusuk sate ini adalah simbol dari kekuasaan dan kemegahan Belanda sebagai penjajah Indonesia.
Ornamen ini terdiri dari sebuah bola emas yang melambangkan matahari atau raja Belanda, yang ditusuk oleh sebuah tombak yang melambangkan kekuatan militer Belanda.
Tombak ini juga memiliki bentuk yang mirip dengan lambang Belanda, yaitu singa dengan pedang dan panah.
Itulah beberapa mitos dan kisah mistis yang menyelimuti Gedung Sate Bandung.
Gedung ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan arsitektur dan sejarahnya, tetapi juga bagi para pencinta misteri yang ingin merasakan sensasi mistisnya..








