- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Mitos dan Misteri Pohon Keramat Ketos di Klaten: Pohon Penjelmaan Cucu Prabu Jayabaya

  • Bagikan
Pohon keramat Ketos yang dikelilingi bangunan tembok kuno. (Foto: Correcto)

Indo1.id – Pohon keramat ketos adalah salah satu pohon yang dikeramatkan oleh masyarakat Dusun Padangan, Kelurahan Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pohon ini memiliki usia sekitar 800 tahun dan berdiameter tiga meter dengan ketinggian kurang lebih tujuh meter.

Pohon ini dikelilingi oleh tembok berarsitektur Jawa kuno dan memiliki satu pintu masuk yang harus dimintai izin oleh juru kunci sebelum memasukinya.

Baca Juga :  Mitos dan Kegunaan Kayu Winong dalam Praktik Spiritual 'Antara Keyakinan dan Fakta'

Pohon keramat ketos dipercaya sebagai penjelmaan raga dari Eyang Bondho yang lepas dari sukmanya.

Eyang Bondho adalah salah satu cucu Prabu Jayabaya dari Kerajaan Kediri yang datang ke Padangan untuk moksa atau menyatukan diri dengan Tuhan.

Menurut cerita, Eyang Bondho memiliki ilmu tinggi dan bisa mengubah bentuk menjadi apa saja.

Ia juga bisa memberikan berkah atau malapetaka kepada orang-orang yang datang kepadanya.

Baca Juga :  Mitos dan Misteri Hotel Sky Garden Semarang: Penampakan Wanita Putih dan Fenomena Paranormal

Mitos dan misteri pohon keramat ketos telah ada sejak lama dan diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Padangan.

Berikut adalah beberapa mitos dan misteri yang berkembang tentang pohon keramat ketos:

Mitos Pesugihan

Salah satu mitos yang paling terkenal tentang pohon keramat ketos adalah mitos pesugihan atau cara cepat kaya dengan bantuan makhluk gaib.

Baca Juga :  Cerita Sejarah dan Mitos Pegunungan Dieng, Tempat Pemujaan Para Dewa

Mitos ini mengatakan bahwa orang-orang yang ingin mendapatkan pesugihan harus datang ke pohon keramat ketos pada malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon dengan membawa sesajen tertentu.

Sesajen tersebut biasanya berupa kambing hitam, ayam hitam, telur ayam kampung, beras merah, minyak wangi, dupa, kemenyan, rokok kretek, kopi hitam, gula merah, dan uang logam.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan