Mereka menganggap bahwa pembangunan trowongan telah mengganggu kesejahteraan roh-roh para leluhur mereka.
Akhirnya, pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat untuk melakukan pemindahan makam secara hormat.
Sebagian besar jenazah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, sedangkan sebagian lainnya dikirim kembali ke Belanda.
Proses pemindahan makam ini berlangsung selama beberapa tahun, dan baru selesai pada tahun 1993.
Mitos dan Misteri Trowongan Kasablanka
Meskipun pemindahan makam telah dilakukan, banyak orang yang percaya bahwa roh-roh para korban pembangunan trowongan masih gentayangan di sekitar trowongan Kasablanka.
Beberapa orang bahkan mengklaim bahwa mereka pernah melihat penampakan hantu wanita berambut panjang dan berbaju putih yang sering disebut sebagai “Suster Ngesot” atau “Kuntilanak”.
Selain itu, ada juga cerita-cerita lain yang berkaitan dengan trowongan Kasablanka, seperti:
– Suara tangisan bayi yang terdengar dari dalam trowongan, yang diduga berasal dari bayi-bayi yang tidak sempat dikuburkan saat pemindahan makam.
– Bau busuk yang menyengat yang muncul secara tiba-tiba di dalam trowongan, yang diduga berasal dari sisa-sisa jenazah yang tertinggal di bawah tanah.
– Gangguan elektronik yang dialami oleh pengendara mobil atau motor saat melewati trowongan, seperti radio yang berubah frekuensi sendiri, lampu yang mati hidup, atau mesin yang mogok.
– Perasaan takut, cemas, atau sesak napas yang dirasakan oleh pengendara saat melewati trowongan, yang diduga disebabkan oleh adanya energi negatif atau aura gelap di dalam trowongan.